Tips Sederhana Memulai Usaha Jasa Transportasi Bis
1.
Tentukan Pilihan Jenis Jasa Transportasi Yang Anda Rintis (Reguler
atau Pariwisata)
Untuk memulai usaha perbisan, sebaiknya dipilih salah satu dulu
apakah mau masuk ke bisnis bis reguler atau wisata. Masing-masing jenis
memiliki karakter yang berbeda dalam hal resiko, sistem operasi dan biaya
operasionalnya.
A.
Bis Reguler terkait erat dengan beberapa faktor, antara lain:
a.
Apakah trayek di jalur yang dipilih masih terbuka atau sudah
tertutup ?
Kalau
masih terbuka kita bisa mengajukan langsung ke Departemen Perhubungan untuk
Trayek Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) melalui Ditjen Hubdar. Kalau sudah
tertutup kita harus mengakuisisi trayek dari suatu PO yang hendak dijual.
b.
Bagaimana Karakter Pesaing di Jalur / Trayek Tersebut ?
Apabila
pesaing di jalur tersebut adalah PO-PO besar (yang memiliki armada banyak dan
baru-baru) maka kita harus siap dengan strategi persaingan yang matang,
termasuk dengan pemilihan armada yang bagus dan tentunya dengan modal yang
cukup.
c.
Bagaimana Perilaku Penumpang di Jalur Tersebut?
Apakah
penumpang fanatik pada PO tertentu atau pada merk Chassis tertentu ?, apakah
mereka senang dengan bis yang ngeblong ? atau bis yang nyantai ? semuanya kita
pelajari dulu guna menentukan merk armada apa yang akan kita gunakan untuk
persaingan
B.
Bis Pariwisata terkait dengan beberapa faktor berikut:
a.
Potensi Pasar yang Dijaring
Di setiap daerah memiliki potensi
pasar yang berbeda-beda. Misalnya di Jawa Timur (di daerah kultur NU) potensi
pelanggan bus wisata untuk ziarah Wali Songo sangat besar. Di Jakarta potensi
pelanggan wisata Karyawan dan Pelajar yang sangat besar, oleh karenanya
strategi marketingnya jelas berbeda. Untuk mendapatkan pasar peziarah Wali Songo
anda harus mendekati kelompok-kelompok pengajian, sedangkan untuk pasar
Karyawan dan Pelajar anda harus mendekati Travel Agent, Event Organizer (Out
Bound Organizer serta Guru-Guru Sekolah).
b.
Kemampuan Daya Beli Pelanggan
Kemampuan daya beli pelanggan perlu
di survey juga sehingga anda bisa menentukan armada yang anda tawarkan apakah
kelas VIP (seat 2-2) atau kelas AC Biasa (seat 2-3) atau bahkan kelas ekonomi
(seat 2-3 Non AC).
c.
Karakteristik Pesaing
Perlu juga diperhatikan
karakteristik pesaing anda, armada kelas apa yang paling banyak mereka pakai
(yang paling laku) ? apakah yang AC 2-2, 2 - 3 atau ekonomi. Sisi positif dan
negatif apa yang dimiliki oleh mereka berdasarkan opini dari pelanggan mereka.
Hal ini penting untuk menghindari agar sisi negatif yang dimiliki oleh pesaing
anda tidak terdapat di tempat anda, bahkan sisi positif pesaing anda bisa anda
saingi.
2.
Tentukan Merk Chassis Armada yang Anda Gunakan
Penentuan armada yang akan gunakan sangat penting karena begitu
anda salah memilih, hanya karena faktor senang, emosional atau gengsi, maka
anda akan masuk dalam masalah besar.
A.
Pelajari karakter masing-masing produk dari sisi :
a.
Ketahanan / Kehandalan Kendaraan
Sebaiknya anda memilih kendaraan
dengan ketahanan dan kehandalan yang tinggi (awet, tidak gampang rusak). Tidak
ada salahnya anda melakukan bench marking dulu.
b.
Biaya Operasional (Konsumsi BBM dan Mudah Perawatan)
Sebaiknya anda memilih kendaraan
yang irit konsumsi BBMnya dan perawatannya mudah.
c.
Ketersediaan / Kemudahan Spare Parts
Sebaiknya anda memastikan bahwa
spare parts kendaraan dapat diperoleh dengan mudah dan cepat di daerah operasi
bus anda. Sebagai pemula tidak disarankan untuk memilih kendaraan yang langka /
sulit spare partnya atau armada yang baru diluncurkun oleh suatu pabrikan untuk
uji coba (belum teruji kualitasnya) .
d.
Minat Pelanggan
Sebaiknya anda juga memperhatikan
minat pelanggan terhadap merk yang disukai, tetapi anda jangan selalu terjebak
pada keinginan mereka, justru sebaiknya anda memiliki strategi untuk memberikan
edukasi kepada pelanggan anda bahwa bis yang anda pakai tidak kalah kualitasnya
dengan merk bis yang mereka minati (apabila tidak sama dengan minat pelanggan
pada umumnya).
e.
Armada Bekas atau Baru ?
Apabila anda memulai bisnis bis
dengan sangat sungguh-sungguh, untuk langkah awal sebaiknya anda membeli armada
100% baru. Memang ini membutuhkan investasi besar, tetapi untuk setidaknya 5
tahun pertama (bila anda gunakan untuk wisata) atau 2 tahun pertama (apabila
anda gunakan untuk trayek reguler), anda terhindar dari resiko
kerusakan-kerusakan kendaraan.
Setelah anda memiliki sejumlah
armada baru, anda bisa membeli tambahan (cadangan) armada bekas yang merknya
sejenis. Mengapa ?, supaya memudahkan montir anda mendalami seluk-beluk dan
karakter chassis yang anda gunakan. Sebab bila anda mempunyai armada yang
berbeda-beda, membuat montir anda tidak sensitif terhadap karakter chassis
tersebut
3.
Pilih SDM Yang Tepat
Disadari atau tidak disadari usaha bis adalah usaha yang sangat
"berani" karena alasan:
Pemilik
bus mempertaruhkan investasinya yang ratusan juta rupiah ke tangan crew.
Pemilik
mempertaruhkan reputasi /nama baik dan pelayanan penumpang / customer kepada
Crew. (Pelanggan bus selama berjam-jam di perjalanan berinteraksi, melihat
polah-tingkah dan perilaku crew)
Padahal diakui atau tidak Crew (khususnya Sopir), mayoritas
bukanlah orang yang berpendidikan tinggi. Namun tidak berarti bahwa orang
pendidikan tinggi selalu berperilaku baik, sebaliknya orang berpendidikan
rendah berperilaku buruk. Tidak seperti itu.
Memilih Crew yang baik bagi PO yang baru berdiri memang agak sulit.
Biasanya crew yang baik-baik sudah kerasan di PO yang besar dan tidak ingin
coba-coba pindah ke PO baru. Bagaimanapun juga anda harus mampu mencari crew
yang berperilaku baik. Salah memilih Crew berarti anda mempertaruhkan harta
ratusan juta rupiah serta reputasi anda kepada orang yang salah.
Selain Crew (Sopir dan Kenek yang baik) maka Bagian Operasional dan
Montir yang baik juga harus dipersiapkan dengan hati-hati. Banyak sekali
kebocoran PO juga dikarenakan oleh orang-orang bagian operasional dan montir
yang tidak bisa dipercaya. Sebaiknya anda mencari referensi dan mengenal dengan
betul-betul perilaku SDM andi di bidang ini.
Untuk bus Reguler yang tidak kalah penting untuk anda perhatikan
adalah anda harus hati-hati memilih Control dan Agen Pemasaran. (Karena mereka
berpotensi konspirasi dengan Crew yang jelek untuk merugikan perusahaan,
misalnya dengan menaikkan penumpang Sarkawian atau Paket Gelap)
4.
Pilih Kehidupan Yang Tepat Agar Mampu Mengelola Stress
Mengelola jasa transportasi apalagi bus reguler, menuntut kesiapan
anda 24 jam penuh untuk bekerja. Membutuhkan mobilitas tinggi untuk mengurusi
kendaraan anda yang bisa rusak atau kecelakaan di tempat yang tidak dekat dengan
rumah anda.
Bila anda mengelola bus reguler yang berangkat pagi dan pulang
sore, maka setiap malam anda harus memastikan bahwa bus anda besok pagi siap
diberangkatkan dengan kondisi kendaraan dan crew yang fit.
Bila anda mengelola bus malam maka anda harus siap bila tengah
malam anda dapat kabar kendaraan anda rusak atau kecelakaan, dan anda tidak
boleh panik.
Bila anda mengelola bis wisata anda harus siap dengan complain dari
pelanggan (penyewa)
Selain itu anda juga harus tertib dan disiplin menggunakan uang,
karena bila anda mengelola bus reguler, setiap hari uang akan masuk dan setiap
hari juga uang harus keluar untuk operasional.
Bila anda mengelola bis wisata jangan gegabah menggunakan uang yang
sudah dibayarkan oleh pelanggan sebelum bis jalan, karena bisa terjadi
kerusakan armada dimana anda harus mencarikan bis pengganti dengan harga yang
umumnya lebih mahal.
Yang tidak kalah penting harus dijaga adalah, karena tingkat stress
yang tinggi, dan anda mungkin dikenal oleh orang luar sebagai orang kaya,
godaan hidup mulai dari judi, narkoba dan wanita bisa menghampiri anda
sewaktu-waktu.
Janganlah terpengaruh. ..., sudah banyak kisah nyata pengusahaa PO
besar hancur karena godaan-godaan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar