Jumat, 11 April 2014

Tips Sederhana Memulai Usaha Jasa Transportasi Bis

Tips Sederhana Memulai Usaha Jasa Transportasi Bis
1.      Tentukan Pilihan Jenis Jasa Transportasi Yang Anda Rintis (Reguler atau Pariwisata)
Untuk memulai usaha perbisan, sebaiknya dipilih salah satu dulu apakah mau masuk ke bisnis bis reguler atau wisata. Masing-masing jenis memiliki karakter yang berbeda dalam hal resiko, sistem operasi dan biaya operasionalnya.
A.    Bis Reguler terkait erat dengan beberapa faktor, antara lain:
a.      Apakah trayek di jalur yang dipilih masih terbuka atau sudah tertutup ? 
Kalau masih terbuka kita bisa mengajukan langsung ke Departemen Perhubungan untuk Trayek Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) melalui Ditjen Hubdar. Kalau sudah tertutup kita harus mengakuisisi trayek dari suatu PO yang hendak dijual.  
b.      Bagaimana Karakter Pesaing di Jalur / Trayek Tersebut ?
Apabila pesaing di jalur tersebut adalah PO-PO besar (yang memiliki armada banyak dan baru-baru) maka kita harus siap dengan strategi persaingan yang matang, termasuk dengan pemilihan armada yang bagus dan tentunya dengan modal yang cukup.
c.       Bagaimana Perilaku Penumpang di Jalur Tersebut?
Apakah penumpang fanatik pada PO tertentu atau pada merk Chassis tertentu ?, apakah mereka senang dengan bis yang ngeblong ? atau bis yang nyantai ? semuanya kita pelajari dulu guna menentukan merk armada apa yang akan kita gunakan untuk persaingan 
B.     Bis Pariwisata terkait dengan beberapa faktor berikut:
a.      Potensi Pasar yang Dijaring
Di setiap daerah memiliki potensi pasar yang berbeda-beda. Misalnya di Jawa Timur (di daerah kultur NU) potensi pelanggan bus wisata untuk ziarah Wali Songo sangat besar. Di Jakarta potensi pelanggan wisata Karyawan dan Pelajar yang sangat besar, oleh karenanya strategi marketingnya jelas berbeda. Untuk mendapatkan pasar peziarah Wali Songo anda harus mendekati kelompok-kelompok pengajian, sedangkan untuk pasar Karyawan dan Pelajar anda harus mendekati Travel Agent, Event Organizer (Out Bound Organizer serta Guru-Guru Sekolah). 
b.      Kemampuan Daya Beli Pelanggan
Kemampuan daya beli pelanggan perlu di survey juga sehingga anda bisa menentukan armada yang anda tawarkan apakah kelas VIP (seat 2-2) atau kelas AC Biasa (seat 2-3) atau bahkan kelas ekonomi (seat 2-3 Non AC).
c.       Karakteristik Pesaing
Perlu juga diperhatikan karakteristik pesaing anda, armada kelas apa yang paling banyak mereka pakai (yang paling laku) ? apakah yang AC 2-2, 2 - 3 atau ekonomi. Sisi positif dan negatif apa yang dimiliki oleh mereka berdasarkan opini dari pelanggan mereka. Hal ini penting untuk menghindari agar sisi negatif yang dimiliki oleh pesaing anda tidak terdapat di tempat anda, bahkan sisi positif pesaing anda bisa anda saingi.     
2.      Tentukan Merk Chassis Armada yang Anda Gunakan
Penentuan armada yang akan gunakan sangat penting karena begitu anda salah memilih, hanya karena faktor senang, emosional atau gengsi, maka anda akan masuk dalam masalah besar.
A.    Pelajari karakter masing-masing produk dari sisi :
a.      Ketahanan / Kehandalan Kendaraan
Sebaiknya anda memilih kendaraan dengan ketahanan dan kehandalan yang tinggi (awet, tidak gampang rusak). Tidak ada salahnya anda melakukan bench marking dulu. 
b.      Biaya Operasional (Konsumsi BBM dan Mudah Perawatan)
Sebaiknya anda memilih kendaraan yang irit konsumsi BBMnya dan perawatannya mudah. 
c.       Ketersediaan / Kemudahan Spare Parts
Sebaiknya anda memastikan bahwa spare parts kendaraan dapat diperoleh dengan mudah dan cepat di daerah operasi bus anda. Sebagai pemula tidak disarankan untuk memilih kendaraan yang langka / sulit spare partnya atau armada yang baru diluncurkun oleh suatu pabrikan untuk uji coba (belum teruji kualitasnya) .  
d.      Minat Pelanggan
Sebaiknya anda juga memperhatikan minat pelanggan terhadap merk yang disukai, tetapi anda jangan selalu terjebak pada keinginan mereka, justru sebaiknya anda memiliki strategi untuk memberikan edukasi kepada pelanggan anda bahwa bis yang anda pakai tidak kalah kualitasnya dengan merk bis yang mereka minati (apabila tidak sama dengan minat pelanggan pada umumnya). 
e.       Armada Bekas atau Baru ?
Apabila anda memulai bisnis bis dengan sangat sungguh-sungguh, untuk langkah awal sebaiknya anda membeli armada 100% baru. Memang ini membutuhkan investasi besar, tetapi untuk setidaknya 5 tahun pertama (bila anda gunakan untuk wisata) atau 2 tahun pertama (apabila anda gunakan untuk trayek reguler), anda terhindar dari resiko kerusakan-kerusakan kendaraan.
Setelah anda memiliki sejumlah armada baru, anda bisa membeli tambahan (cadangan) armada bekas yang merknya sejenis. Mengapa ?, supaya memudahkan montir anda mendalami seluk-beluk dan karakter chassis yang anda gunakan. Sebab bila anda mempunyai armada yang berbeda-beda, membuat montir anda tidak sensitif terhadap karakter chassis tersebut 
3.      Pilih SDM Yang Tepat
Disadari atau tidak disadari usaha bis adalah usaha yang sangat "berani" karena alasan:
*      Pemilik bus mempertaruhkan investasinya yang ratusan juta rupiah ke tangan crew.
*      Pemilik mempertaruhkan reputasi /nama baik dan pelayanan penumpang / customer kepada Crew. (Pelanggan bus selama berjam-jam di perjalanan berinteraksi, melihat polah-tingkah dan perilaku crew)
Padahal diakui atau tidak Crew (khususnya Sopir), mayoritas bukanlah orang yang berpendidikan tinggi. Namun tidak berarti bahwa orang pendidikan tinggi selalu berperilaku baik, sebaliknya orang berpendidikan rendah berperilaku buruk. Tidak seperti itu.
Memilih Crew yang baik bagi PO yang baru berdiri memang agak sulit. Biasanya crew yang baik-baik sudah kerasan di PO yang besar dan tidak ingin coba-coba pindah ke PO baru. Bagaimanapun juga anda harus mampu mencari crew yang berperilaku baik. Salah memilih Crew berarti anda mempertaruhkan harta ratusan juta rupiah serta reputasi anda kepada orang yang salah.
Selain Crew (Sopir dan Kenek yang baik) maka Bagian Operasional dan Montir yang baik juga harus dipersiapkan dengan hati-hati. Banyak sekali kebocoran PO juga dikarenakan oleh orang-orang bagian operasional dan montir yang tidak bisa dipercaya. Sebaiknya anda mencari referensi dan mengenal dengan betul-betul perilaku SDM andi di bidang ini.
Untuk bus Reguler yang tidak kalah penting untuk anda perhatikan adalah anda harus hati-hati memilih Control dan Agen Pemasaran. (Karena mereka berpotensi konspirasi dengan Crew yang jelek untuk merugikan perusahaan, misalnya dengan menaikkan penumpang Sarkawian atau Paket Gelap)  
4.      Pilih Kehidupan Yang Tepat Agar Mampu Mengelola Stress 
Mengelola jasa transportasi apalagi bus reguler, menuntut kesiapan anda 24 jam penuh untuk bekerja. Membutuhkan mobilitas tinggi untuk mengurusi kendaraan anda yang bisa rusak atau kecelakaan di tempat yang tidak dekat dengan rumah anda.
Bila anda mengelola bus reguler yang berangkat pagi dan pulang sore, maka setiap malam anda harus memastikan bahwa bus anda besok pagi siap diberangkatkan dengan kondisi kendaraan dan crew yang fit.
Bila anda mengelola bus malam maka anda harus siap bila tengah malam anda dapat kabar kendaraan anda rusak atau kecelakaan, dan anda tidak boleh panik.
Bila anda mengelola bis wisata anda harus siap dengan complain dari pelanggan (penyewa) 
Selain itu anda juga harus tertib dan disiplin menggunakan uang, karena bila anda mengelola bus reguler, setiap hari uang akan masuk dan setiap hari juga uang harus keluar untuk operasional.
Bila anda mengelola bis wisata jangan gegabah menggunakan uang yang sudah dibayarkan oleh pelanggan sebelum bis jalan, karena bisa terjadi kerusakan armada dimana anda harus mencarikan bis pengganti dengan harga yang umumnya lebih mahal. 

Yang tidak kalah penting harus dijaga adalah, karena tingkat stress yang tinggi, dan anda mungkin dikenal oleh orang luar sebagai orang kaya, godaan hidup mulai dari judi, narkoba dan wanita bisa menghampiri anda sewaktu-waktu.
Janganlah terpengaruh. ..., sudah banyak kisah nyata pengusahaa PO besar hancur karena godaan-godaan itu.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar